BLOG NGEHULENG ID - Pada Maret 2025, dalam kegiatan Project Convergence‑Capstone 5 (PC‑C5) di Fort Irwin, California, sebuah Bradley Fighting Vehicle meluncurkan proyektil misterius berlabel “670” dari peluncur TOW standar.
Proyektil tersebut kemudian terungkap sebagai rudal loitering multiperan Coyote LE SR produksi Raytheon, varian terbaru dari keluarga Coyote, yang mampu melaksanakan berbagai misi tanpa memerlukan modifikasi platform peluncur. Sistem ini menawarkan kapabilitas pengintaian, peperangan elektronik, penyaluran sinyal, hingga fungsi kamikaze bagi unit lapangan.
Misteri Rudal “670” pada Bradley
Pada 12 Maret 2025, Angkatan Darat AS merilis gambar resmi yang menunjukkan M2 Bradley menembakkan rudal berpenunjuk “670” dari peluncur BGM‑71 TOW yang tidak mengalami perubahan sama sekali. Visual nose cone dan sirip kisi di ekor menandai desain baru yang berbeda jauh dari rudal TOW tradisional.
Identifikasi Coyote LE SR
Varian Terbaru dari Keluarga Coyote
Rudal “670” ini diidentifikasi sebagai Coyote Launched Effect Short‑Range (LE SR), varian terbaru keluarga loitering munitions Coyote yang dikembangkan oleh Raytheon.
Sejarah Singkat Coyote UAS
Keluarga Coyote pertama kali dirancang sebagai sistem counter‑UAS (anti‑drone) andalan, dengan varian Block 1 dan Block 2 yang diluncurkan dari peluncur darat atau sonobuoy. Sejak diakuisisi oleh Raytheon pada 2015, Coyote terus berkembang hingga lahirlah varian LE SR pada 2025.
Kapasitas dan Aplikasi Misi
Coyote LE SR adalah sistem serbaguna yang dapat dikonfigurasi untuk berbagai tugas:
- Pengintaian & Intelijen: Menggunakan sensor modular untuk identifikasi sasaran dan pemantauan medan tempur.
- Peperangan Elektronik (EW): Dapat mengganggu atau memblokir sinyal musuh sambil mendekati target.
- Relay Komunikasi: Berfungsi sebagai node penyalur data atau perintah dalam jaringan tempur.
- Kamikaze (One‑way Munition): Menabrakkan diri ke sasaran untuk serangan presisi, menggantikan peran warhead pada varian sebelumnya.
Integrasi Tanpa Modifikasi Platform
Salah satu kemajuan terbesar Coyote LE SR adalah kemampuannya diluncurkan dari peluncur TOW Bradley M2 standar tanpa perlu upgrade apa pun pada kendaraan. Sebelumnya, varian ini juga diuji coba dari helikopter Bell 407 di Nine Mile Training Center, Texas, memperlihatkan fleksibilitas platform udara .
Pernyataan Resmi & Batas Informasi Teknis
Raytheon menegaskan bahwa “saat ini kami tidak dapat memberikan spesifikasi teknis varian Coyote LE selain kemampuan yang bersifat agnostik terhadap platform dan muatan”, fokus pada modularitas dan interoperabilitas sistem di medan tempur.
Potensi Peran Sebagai Pertahanan Udara Mobile
Beberapa analis membandingkan integrasi Coyote LE SR pada Bradley dengan konsep M6 Linebacker kendaraan yang pernah membawa peluncur Stinger untuk pertahanan udara jarak pendek. Dengan grid fins dan desain kompak, Bradley bisa menjadi platform SHORAD (Short‑Range Air Defense) yang mobile.
Prospek & Pengadaan
Angkatan Darat AS dikabarkan berencana mengakuisisi ribuan unit sistem Coyote, mengingat efektivitasnya dalam operasi counter‑drone dan multi-misi. Kemampuan reusable dari varian LE SR diperkirakan akan menurunkan biaya per penggunaan dalam jangka panjang.
Poin Penting
Coyote LE SR menandai tonggak baru dalam evolusi loitering munitions. Dengan kemampuan multiperan, modularitas tinggi, dan integrasi tanpa modifikasi platform, sistem ini memperkuat kapabilitas Angkatan Darat AS dalam pengintaian, EW, komunikasi, dan serangan presisi. Ke depannya, Coyote LE SR berpotensi menjadi tulang punggung solusi mobile SHORAD yang dibutuhkan oleh unit lapangan modern.