Pembangunan kapal pendarat kelas Ivan Rogov sedang berlangsung di dermaga Kerch, Rusia. Kapal yang sedang dibangun ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam kapasitas dan teknologi angkatan laut Rusia, dengan ukuran yang lebih besar dari kapal penembak misil Moskva, bekas kapal unggulan Armada Laut Hitam.
Latar Belakang Proyek
Menurut laporan Newsweek dan publikasi militer Defense Express, kapal pendarat yang sedang dibangun merupakan salah satu dari dua kapal Proyek 23900 yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan operasi amfibi Rusia. Bukti kemajuan proyek ini terlihat dari foto-foto terbaru yang diambil melalui citra satelit, yang membandingkan kondisi awal lambung kapal pada Juli 2024 oleh analis OSINT M.T. Anderson dengan perkembangan terkini. Hal ini mengindikasikan bahwa pengerjaan telah mencapai tahap yang jauh lebih maju dalam waktu kurang dari satu tahun.
Spesifikasi dan Kapasitas
Berdasarkan informasi yang dirilis, kapal pendarat kelas Ivan Rogov memiliki dimensi yang mengesankan, yakni panjang sekitar 220 meter dan lebar 40 meter. Kapal ini memiliki displacement mencapai 30.000 ton dan mampu mengakomodasi:
-
Hingga 900 marinir
-
75 unit peralatan tempur
-
Tiga kapal pendarat kecil
-
15 helikopter, termasuk model Ka-29 dan Ka-52K
Daya angkut dan kapasitas pertahanan yang tinggi menjadikan kapal ini aset strategis untuk operasi amfibi dan misi penyeberangan pasukan.
Perbandingan dengan Kapal Moskva
Kapal Moskva yang tenggelam pernah menjadi ikon kekuatan angkatan laut Rusia dengan panjang 186 meter dan displacement sebesar 11.490 ton. Dalam hal ini, kapal pendarat Ivan Rogov tidak hanya mengungguli dari segi dimensi, tetapi juga kapasitas operasionalnya. Keunggulan ini mencerminkan upaya Rusia dalam memperkuat infrastruktur pertahanan laut melalui peningkatan teknologi dan efisiensi desain.
Pengaruh Strategis dan Prospek Masa Depan
Pengembangan kapal pendarat ini dipandang sebagai langkah strategis dalam memperkuat kehadiran militer Rusia di wilayah perairan strategis. Dengan kemampuan transportasi peralatan dan pasukan dalam jumlah besar, kapal ini diharapkan dapat meningkatkan responsifitas dalam berbagai operasi militer, khususnya dalam skenario konflik di wilayah Laut Hitam dan sekitarnya.
Meskipun uji coba laut pertama dijadwalkan ditunda hingga 2027, pembangunan yang pesat dan kemajuan teknologi yang diterapkan menunjukkan bahwa Rusia tengah mempersiapkan armada yang lebih modern dan tangguh untuk menghadapi tantangan geopolitik di masa depan.
Dalam konteks global, peningkatan kapasitas kapal pendarat ini juga memberikan sinyal kepada negara-negara lain tentang komitmen Rusia dalam mempertahankan dan mengembangkan kekuatan angkatan lautnya. Pengembangan ini sejalan dengan tren modernisasi militer yang terjadi di berbagai negara, di mana peningkatan kemampuan logistik dan transportasi pasukan menjadi fokus utama.
Sumber: Newsweek, Defense Express, dan analisis OSINT oleh M.T. Anderson