US Navy Terima Dua Lionfish UUV Berbasis REMUS 300

US Navy Terima Dua Lionfish UUV Berbasis REMUS 300

U.S. Navy telah menerima dua Lionfish Small Uncrewed Undersea Vehicles (SUUVs) dari Huntington Ingalls Industries (HII) sebagai pengiriman awal dari program multi-tahun senilai US$347 juta, menandai transisi prototipe ke produksi penuh dan hadirnya UUV pertama yang “cyber-compliant” untuk meningkatkan kemampuan kontra ranjau, intelijen, pengintaian, perang anti-kapal selam, dan perang elektronik. Armada ini dibangun di atas platform modular REMUS 300 yang mampu menyelam hingga 305 m, bergerak hingga 9,26 km/jam selama 30 jam operasi, serta dirancang untuk peluncuran cepat dari kapal permukaan maupun selam.

Latar Belakang Program Lionfish

Lionfish dikembangkan di bawah kontrak program Lionfish System yang ditandatangani tahun 2023 dengan nilai awal US$347 juta dan potensi skala sampai 200 unit SUUV. Program ini berkolaborasi antara U.S. Navy, HII Mission Technologies, dan Defense Innovation Unit (DIU) untuk mempercepat adopsi teknologi komersial dual-use ke dalam program Departemen Pertahanan AS. Penandatanganan kontrak menandai momen transisi pertama Navy dari prototipe “other transaction” ke produksi massal penuh, dengan Lionfish menjadi satu-satunya UUV yang memenuhi standar keamanan siber militer.

Karakteristik Teknis Lionfish SUUV

Lionfish dibangun di atas platform REMUS 300, sebuah desain modular open-architecture yang terbukti andal dalam berbagai misi bawah air.
  • Kedalaman Operasi: hingga 305 m
  • Kecepatan Maksimum: 9,26 km/jam
  • Daya Tahan Operasi: hingga 30 jam berkelanjutan
  • Arsitektur: modular untuk swap cepat muatan misi, mendukung pembaruan di masa depan
  • Sertifikasi Siber: Lionfish adalah UUV pertama yang “cyber-compliant,” memungkinkan integrasi aman ke jaringan militer kritis.

Kemampuan Operasional dan Misi

Lionfish dirancang untuk mendukung berbagai operasi:
  1. Kontra Ranjau (Mine Countermeasures/MCM): Deteksi dan penjinakan ranjau laut dari jarak jauh tanpa membahayakan awak kapal.
  2. Intelijen, Pengintaian, dan Pengawasan (ISR): Pengumpulan data sensor bawah air secara real-time untuk peta situasi permukaan dan bawah air.
  3. Perang Anti-Kapal Selam (ASW): Melacak kapal selam lawan menggunakan sonar aktif dan pasif, meningkatkan kesiapan pertahanan bawah air.
  4. Perang Elektronik (EW): Menjalankan misi gangguan sinyal bawah air serta dukungan komunikasi taktis.

Pengaruh Pengalaman Ukraina

Pengiriman Lionfish diperkirakan memanfaatkan pelajaran dari platform REMUS 100 yang dikirim oleh Inggris ke Ukraina pada 2022 untuk operasi kontra ranjau di Laut Hitam. Desain Lionfish kemungkinan disempurnakan berdasarkan umpan balik lapangan dari tugas-tugas tersebut, khususnya dalam hal respons cepat dan keamanan siber.

Dampak Strategis dan Prospek

  1. Produksi Massal: Jika program berjalan sesuai rencana, U.S. Navy dapat mengakuisisi hingga 200 unit Lionfish, memperkuat armada UUV yang lincah dan tahan lama.
  2. Integrasi Teknologi: Rencana integrasi kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin untuk analisis data sensor real-time dapat mempercepat keputusan taktis di medan perang.
  3. Modernisasi Doktrin: Lionfish membantu U.S. Navy mengadaptasi doktrin operasi bawah air dengan memanfaatkan sistem otonom, memungkinkan penugasan beresiko tinggi tanpa menempatkan awak di bahaya.

Poin Penting

Pengiriman dua Lionfish SUUV pertama menandai tonggak penting dalam modernisasi kapabilitas bawah air U.S. Navy. Dengan kombinasi platform REMUS 300 yang andal, sertifikasi siber, dan fleksibilitas modular, Lionfish akan memainkan peran sentral dalam operasi kontra ranjau, ISR, ASW, dan EW. Pelajaran dari pengalaman Ukraina dan program produksi hingga 200 unit menjanjikan peningkatan kesiapan tempur serta evolusi doktrin kapal tak berawak di masa depan.
LihatTutupKomentar